Transistor_28
GENERATOR
Pengertian generator adalah mesin dengan energi
gerak (mekanik) yang kemudian mampu mengubah menjadi energi listrik (elektrik).
Sedangkan pada
generator sumber tenaga untuk menggerakanya adalah dari proses pembakaran
menggunakan disel sehingga menghasilkan listrik.
Cara kerja generator
Pada dasarnya gaya gerak listrik didapatkan dari memanfaatkan
perubahan magnet. Sumber untuk mendapatkan energi kinetik tersebut bisa berasal
dari kincir angin yang memanfaatkan hembusan angin, kincir air yang memanfaatkan
aliran air hingga mesin yang menggunakan bahan bakar diesel.
Proses perubahan energi gerak menjadi energi
listrik yaitu elektron diperoleh dengan adanya medan magnet dan mempunyai peran
penting untuk merubah langsung menjadi energi listrik yaitu slip ring yang
terdapat pada generator berbentuk cincin bulat dan terdapat 2 buah pada
generator listrik.
Komponen utama
generator yang diperlukan untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik adalah
sebagai berikut:
- Rangka stator badan utama atau body generator yang terbuat dari
baja kuat.
- Stator adalah bagian yang menempel pada rangka generator
dan terdapat lilitan stator yang mempunyai fungsi sebagai induksi gaya
gerak listrik. Bahan stator terbuat dari ferromagnetic yang disusun
berlapis dan ada alur untuk lilitan stator.
- Rotor adalah komponen generator yang berputar, terdapat kutub
magnet dengan lilitan yang terbuat dari tembaga.
- Slip ring berbentuk menyerupai cincin terdapat 2 buah dan
ikut berputar dengan rotor dan poros generator. Bahan utamanya terbuat
daru tembaga atau kuningan. Komponen inilah yang mempunyai peran untuk
mentransfer listrik dari motor.
- Apabila
ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah
fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi
- Untuk menentukan
arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
- 1. Ibu
jari :
gerak perputaran
- 2. Jari
telunjuk :
medan magnetik kutub u dan s
- 3. Jari
tengah :
besaran galvanis tegangan U dan arus I
- Hukum
ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan. Jumlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar saat
penghantar bergerak pada medan magnet tergantung pada :
- 1. Kekuatan medan magnet, makin kuat medan magnet makin
besar tegangan yang diinduksikan.
- 2. Kecepatan penghantar dalam memotong fluks, makin cepat
maka semakin besar tegangan yang diinduksikan.
- 3. Sudut perpotongan, pada sudut 90 derajat tegangan
induksi maksimum dan tegangan kurang bila kurang dari 90 derajat.
- 4. Panjang penghantar pada medan magnet.
TRANSFORMATOR
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah
suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang
lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220
VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal
dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan,
dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke
tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada
umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Inti besi pada Transformator atau Trafo
pada umumnya adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan
ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks
Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu
panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk
Inti Transformator tersebut diantaranya seperti :
- E
– I Lamination
- E
– E Lamination
- L
– L Lamination
- U
– I Lamination
§ Persamaan EMF transformator
§
Jika fluks pada inti
murni sinusoidal, hubungan keduanya berliku di antara tegangan rms-nya Erms dari
belitan, dan frekuensi suplai f, jumlah belokan N, luas
penampang inti a dalam m2 dan puncak kepadatan fluks magnetik Bpeak dalam
Wb/m2 atau T (tesla) diberikan oleh persamaan EMF universal:[9]
§
Jenis-Jenisnya
Step-Up
Adaptor
AC-DC merupakan peranti yang menggunakan transformator step-down
lambang
transformator step-up
Transformator
step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi
tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Step-Down[
skema
transformator step-down
Transformator
step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Autotransformator
skema
autotransformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu
berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan
sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator
biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
juga kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi
transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara
listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain
itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari
beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
Autotransformator
variabel
skema
autotransformator variabel
Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Transformator
isolasi
Transformator
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis
ini telah banyak digantikan oleh kopling
Transformator
pulsa
Transformator
pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat
jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet
berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika
terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat
inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
Transformator
tiga fase
Transformator
tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang
dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan
secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta ().
1.
Perbandingan lilitan primer dengan lilitan sekunder sebuah transformator adalah
4:10. Jika kuat arus primer 5 ampere, berapakah kuat arus sekunder?
Penyelesaian:
Diketahui:
NP :
NS = 4 : 10,
IP=
5 A.
Ditanyakan:
IS = ?
Jawab:
IS =
(NP / NS) x IP
IS =
(4/10) x 5
IS =
2 A
Jadi
kuat arus sekundernya 1 Ampere.
2. Sebuah
trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah
kuat arus primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan
sekunder, jika jumlah lilitan primer 300.
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp
= 12 V
Is
= 0,6 A
Vs
= 120 V
Np
= 300
Ditanya:
IP = ... ? dan Ns= ... ?
Jawab:
Vp/Vs
= Is/Ip
Ip
= (Vs/Vp) x Is
Ip
= (120 V/12 V) x 0,6 A
Ip
= 6 A
Vp/Vs
= Np/Ns
Ns
= (Vs/Vp) x Ns
Ns
= (120 V/12 V) x 300
Ns
= 3000
Jadi,
kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas 3.000 lilitan.
3. Sebuah
transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan 100 V menyebabkan kuat arus
pada kumparan primer 10 A. Jika perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder
1 : 25, hitunglah tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada
kumparan sekunder.
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp
= 100 V
Ip
= 10 A
Np
: Ns = 1 : 25
Ditanya:
Vs = ... ? dan Is= ... ?
Jawab:
Vp/Vs
= Np/Ns
Vs
= (Ns/Np) x Vp
Vs
= (25/1) x 100 V
Vs
= 2.500 V
Np/Ns
= Is/Ip
Is
= (Np/Ns) x Ip
Is
= (1/25) x 10 A
Is
= 0,4 A
Jadi,
tegangan sekundernya 2.500 V dan kuat arus sekundernya 0,4 A.
4.
Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika
jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing 100 dan 800, berapakah
efisiensi trafo?
Jawab:
Diketahui:
Ip =
0,8 A
Np =
1.000
Is =
0,5 A
Ns =
800
Ditanya:
η = ... ?
Penyelesaian:
η
= (Is x Ns/ Ip x Np) x
100%
η
= (0,5 A x 800/ 0,8 A x 1000) x 100%
η
= (400/ 800) x 100%
η
= 0,5 x 100%
η
= 50%
Jadi,
efisiensi trafo sebesar 50%.
5.
Sebuah trafo tegangan primer dan sekundernya 220 V dan 55 V. Jika kuat arus
primer 0,5 A dan kuat arus sekunder 1,5, berapakah efisiensi trafo?
Jawab:
Diketahui:
Ip =
0,5 A
Vp =
220 V
Is =
1,5 A
Vs =
55 V
Ditanya:
η = ... ?
Penyelesaian:
η
= (Is x Vs/ Ip x Vp) x
100%
η
= (1,5 A x 55 V/0,5 A x 220 V) x 100%
η
= (82,5 W/ 110 W) x 100%
η
= 0,75 x 100%
η
= 75%
Jadi,
efisiensi trafo sebesar 75%.
GENERATOR
1. Sebuah
kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3
x 10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl
induksi yang timbul!
Pembahasan
Data dari soal :
Jumlah lilitan N = 1000
Selang waktu Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon
Selisih fluks Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb
2. Sebuah
generator listrik AC menghasilkan tegangan sesuai persamaan berikut:
Tentukan:
a) Frekuensi sumber listrik
b) Tegangan maksimum yang dihasilkan
c) Nilai tegangan efektif sumber
Pembahasan
a) Frekuensi sumber listrik
b) Tegangan
maksimum yang dihasilkan
c) Nilai
tegangan efektif sumber
3. Perhatikan
gambar dibawah.
Kawat PQ
panjang 20 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan 6 m/s. Jika induksi magnet B
= 0,5 Wb m−2 maka kuat arus yang melalui hambatan R adalah….
A. 0,1 A
B. 0,2 A
C. 0,3 A
D. 0,5 A
E. 0,6 A
Pembahasan
ε = B l ν = 0,5 x 0,2 x 6 = 0,6 volt
I = ε / R = 0,6 / 2 = 0,3 A
4. Seseorang
bekerja mereparasi sebuah generator listrik. Kumparan diganti dengan yang baru
yang memiliki luas penampang 2 kali lipat dari semula dan jumlah lilitan 1,5
kali dari jumlah semula. Jika kecepatan putar generator diturunkan menjadi 3/4
kali semula, tentukan perbandingan GGL maksimum yang dihasilkan generator
dibandingkan sebelum direparasi!
Pembahasan
GGL maksimum yang dihasilkan generator
Perbandingan
sesudah direparasi dengan sebelum direparasi
5. Sebuah
kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3
x 10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl
induksi yang timbul!
Pembahasan
Data dari soal :
Jumlah lilitan N = 1000
Selang waktu Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon
Selisih fluks Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb
Komentar
Posting Komentar